Alkisah, dijaman dahulu kala hiduplah seorang nenek tua yang berprofesi sebagai pencari kayu , dia hidup bersama dengan seorang cucunya. Setiap hari sang nenek pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar dan kemudian dijualnya kepasar untuk ditukarkan dengan beberapa potong roti, begitulah keseharian sang nenek yang terkadang juga dibantu oleh cucunya.
Suatu ketika, sang nenek pergi ketengah hutan sendirian, setelah lelah kesana kemari ia merasa putus asa dan memutuskan untuk berhenti mencari kayu bakar hari itu, karena sedikit sekali kayu bakar yang diperolehnya, "Mungkin ini rejekiku hari ini" gumam sang nenek. Dalam perjalanan pulang tiba tiba langkah si nenek terhenti ketika melihat
beberapa ikan gabus sedang terkulai lemas disungai yang kering, ia bermaksud untuk mendekati sungai itu dan mengambil beberapa ikan untuk dimakan, namun belum sempat ia mendekati sungai tempat para ikan terkulai lemas, tiba tiba satu diantara ikan ikan yang sedang terkulai
lemas itu berkata :
"Ya Tuhan turunkanlah hujan ..... ! " dan secara ajaib tiba tiba hujan turun dengan deras dan sungai yang semula kering itupun kembali dialiri air dengan deras sehingga para ikan gabus yang awalnya terkulai lemas bersuka ria karena mereka kembali bebas berenang disungai. Nenek tua pencari kayu itupun akhirnya pulang kerumah sambil memikirkan tingkah laku ikan gabus yang dijumpainya dihutan.
"Ya Tuhan turunkanlah hujan ..... ! " dan secara ajaib tiba tiba hujan turun dengan deras dan sungai yang semula kering itupun kembali dialiri air dengan deras sehingga para ikan gabus yang awalnya terkulai lemas bersuka ria karena mereka kembali bebas berenang disungai. Nenek tua pencari kayu itupun akhirnya pulang kerumah sambil memikirkan tingkah laku ikan gabus yang dijumpainya dihutan.
"Jika saya meminta
kepada tuhan seperti ikan tadi meminta hujan, mungkin permintaan saya akan dikabulkan
oleh tuhan sebagaimana permintaan ikan gabus tadi meminta hujan".
Ke-esokan harinya nenek tua pencari kayu itu akhirnya berhenti mencari kayu ke hutan dan terus meminta kepada tuhan agar menjadi kaya, nenek tua itu meminta kepada tuhan tidak kenal waktu. do'a si nenek tua itu membuat tetangga dekatnya merasa risih mendengar rintihan si nenek yang terus berdo'a agar menjadi kaya.
Berkali kali ditegur si nenek tua itu tetap saja berdo'a meminta kepada tuhan agar diberi rizki yang melimpah, tetangga yang risih mendengar do'a si nenek itu akhirnya berinisiatif untuk mencelakai nenek tua itu dengan cara mengumpulkan kaca dan pecahan genteng dan dimasukkannya kedalam karung.
Seperti biasa pada malam hari nenek tua itu berdo'a tiada henti meminta kepada tuhan agar diberi harta yang melimpah, tetangga nya yang risih berniat untuk menjatuhkan pecahan genteng dan kaca tepat diatas nenek tua itu. akhirnya si tetangga tadi naik keatas rumahnya dengan membawa sekarung penuh pecahan genting dan kaca dan dijatuhkannya tepat diatas nenek tua yang sedang berdo'a. "Rasain biar tahu rasa nenek tua itu, setiap hari berteriak teriak meminta uang kepada tuhan, bikin risih saja" gumam si tetangga. sementara didalam rumah nenek tua yang dijatuhi sekarung penuh pecahan genting dan kaca itu akhirnya pingsan dan menderita beberapa luka disekujur tubuhnya.
Ke esokan harinya, ketika bangun si nenek tua itu senang bukan kepalang karena dilihatnya beberapa perhiasan emas dan batu permata berserakan dihadapannya, luka disekujur tubuhnya pun seolah tidak terasa karena saking senangnya do'a yang diminta setiap hari akhirnya dikabulkan tuhan. perhiasan dan permata itu akhirnya dijual ke pasar dan sebagian dipergunakan untuk berobat sedang sebagian lagi dipakai untuk membantu tetangga.
Si tetangga yang risih dan benci kepada nenek tua itu kaget bukan kepalang karena niat untuk mencelakai nenek tua itu bukannya berhasil malah si nenek tua itu menjadi kaya raya, merasa kaget dan heran si tetangga yang dengki itu akhirnya menyelidiki apa sebab atau gerangan penyebab si nenek tua itu menjadi kaya raya.
Bersambung .....
Ke-esokan harinya nenek tua pencari kayu itu akhirnya berhenti mencari kayu ke hutan dan terus meminta kepada tuhan agar menjadi kaya, nenek tua itu meminta kepada tuhan tidak kenal waktu. do'a si nenek tua itu membuat tetangga dekatnya merasa risih mendengar rintihan si nenek yang terus berdo'a agar menjadi kaya.
Berkali kali ditegur si nenek tua itu tetap saja berdo'a meminta kepada tuhan agar diberi rizki yang melimpah, tetangga yang risih mendengar do'a si nenek itu akhirnya berinisiatif untuk mencelakai nenek tua itu dengan cara mengumpulkan kaca dan pecahan genteng dan dimasukkannya kedalam karung.
Seperti biasa pada malam hari nenek tua itu berdo'a tiada henti meminta kepada tuhan agar diberi harta yang melimpah, tetangga nya yang risih berniat untuk menjatuhkan pecahan genteng dan kaca tepat diatas nenek tua itu. akhirnya si tetangga tadi naik keatas rumahnya dengan membawa sekarung penuh pecahan genting dan kaca dan dijatuhkannya tepat diatas nenek tua yang sedang berdo'a. "Rasain biar tahu rasa nenek tua itu, setiap hari berteriak teriak meminta uang kepada tuhan, bikin risih saja" gumam si tetangga. sementara didalam rumah nenek tua yang dijatuhi sekarung penuh pecahan genting dan kaca itu akhirnya pingsan dan menderita beberapa luka disekujur tubuhnya.
Ke esokan harinya, ketika bangun si nenek tua itu senang bukan kepalang karena dilihatnya beberapa perhiasan emas dan batu permata berserakan dihadapannya, luka disekujur tubuhnya pun seolah tidak terasa karena saking senangnya do'a yang diminta setiap hari akhirnya dikabulkan tuhan. perhiasan dan permata itu akhirnya dijual ke pasar dan sebagian dipergunakan untuk berobat sedang sebagian lagi dipakai untuk membantu tetangga.
Si tetangga yang risih dan benci kepada nenek tua itu kaget bukan kepalang karena niat untuk mencelakai nenek tua itu bukannya berhasil malah si nenek tua itu menjadi kaya raya, merasa kaget dan heran si tetangga yang dengki itu akhirnya menyelidiki apa sebab atau gerangan penyebab si nenek tua itu menjadi kaya raya.
Bersambung .....
0 comments:
Post a Comment