Pada suatu hari, Gajah asik berjalan-jalan dipinggiran sungai. Ia pun
merasa kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat dibawah pohon.
Badannya yang besar membuat dahan yang disandarinya bergoyang. Gajah
tidak tahu, jika di atas pohon tersebut ada sekumpulan Semut sedang
mencari makanan. Akhirnya, kumpulan Semut tersebut jatuh tepat di kepala Gajah dan masuk kedalam telinganya.
Gajah pun menyadari ada sesuatu yang jatuh dikepalanya, ia langsung
berdiri dan mengibas-ngibaskan telinganya dan belalainya. Sementara,
para Semut pun sangat panic dan ketakutan. Mereka tidak tahu apa yang
terjadi dan berusaha mencari jalan keluar. Namun, derap langkah Semut
terdengar sangat keras oleh Gajah. Gajah semakin kencang mengibaskan
telinga dan belalainya.
‘’ Hei, siapa yang berada ditelingaku? Keluarlah kalian!’’ Tanya Gajah.
‘’ Aku adalah Semut, mohon tenanglah Gajah. Aku dan teman-temanku sedang berusaha keluar dari telingamu.’’ Jawab Semut.
Setelah beberapa saat, Sekumpulan Semut berhasil keluar.
‘’ Hei Semut! Apa yang kau lakukan? Kalian sudah merugikanku. Aku akan membalas kalian.’’ Ujar Gajah marah. Namun, sekumpulan Semut tidak mengerti yang di katakan Gajah.
‘’ Gajah, ini semua bukan hanya kesalahanku saja. Ini terjadi kesalahanmu juga, seandainya saja kau tidak menyandarkan tubuh mu pada dahan pohon ini, aku dan teman-temanku tidak akan terjatuh dan masuk kedalam telingamu.’’ Ujar Semut membela diri.
‘’ Tidak bisa, tetap saja aku yang sudah dirugikan!’’ ujar Gajah tidak mau kalah
‘’ Hei, siapa yang berada ditelingaku? Keluarlah kalian!’’ Tanya Gajah.
‘’ Aku adalah Semut, mohon tenanglah Gajah. Aku dan teman-temanku sedang berusaha keluar dari telingamu.’’ Jawab Semut.
Setelah beberapa saat, Sekumpulan Semut berhasil keluar.
‘’ Hei Semut! Apa yang kau lakukan? Kalian sudah merugikanku. Aku akan membalas kalian.’’ Ujar Gajah marah. Namun, sekumpulan Semut tidak mengerti yang di katakan Gajah.
‘’ Gajah, ini semua bukan hanya kesalahanku saja. Ini terjadi kesalahanmu juga, seandainya saja kau tidak menyandarkan tubuh mu pada dahan pohon ini, aku dan teman-temanku tidak akan terjatuh dan masuk kedalam telingamu.’’ Ujar Semut membela diri.
‘’ Tidak bisa, tetap saja aku yang sudah dirugikan!’’ ujar Gajah tidak mau kalah
Tiba-tiba, datanglah Kancil. Ternyata, ia melihat kejadian tersebut dari kejauhan dan menengahi keduanya.
‘’ Teman-teman, kalian sama-sama dirugikan. Ini terjadi karena ketidaksengajaan! Lebih baik kalian berdamai dan melupakan masalah kecil ini. Jangan sampai persahabatan kalian rusak gara-gara hal sepele dan tidak ada yang mau mengalah.’’ Ujar Kancil. Mendengar hal tersebut Gajah dan Semut hanya terdiam.
‘’ Benar sekali yang dikatakan Kancil. Ayo kita lupakan masalah ini, aku mewakili teman-temanku meminta maaf kepadamu.’’ Ujar salah satu Semut.
‘’ Iya Semut. Aku pun minta maaf kepadamu. Tidak seharusnya aku bersikap seperti ini hanya karena masalah sepele.’’ Kata Gajah
Kancil pun merasa sangat senang melihat keduaa sahabatnya saling berdamai. sangat menyenangkan jika semua hal dapat diselesaikan dengan musyawarah, bukan dengan cara kekerasan.
‘’ Teman-teman, kalian sama-sama dirugikan. Ini terjadi karena ketidaksengajaan! Lebih baik kalian berdamai dan melupakan masalah kecil ini. Jangan sampai persahabatan kalian rusak gara-gara hal sepele dan tidak ada yang mau mengalah.’’ Ujar Kancil. Mendengar hal tersebut Gajah dan Semut hanya terdiam.
‘’ Benar sekali yang dikatakan Kancil. Ayo kita lupakan masalah ini, aku mewakili teman-temanku meminta maaf kepadamu.’’ Ujar salah satu Semut.
‘’ Iya Semut. Aku pun minta maaf kepadamu. Tidak seharusnya aku bersikap seperti ini hanya karena masalah sepele.’’ Kata Gajah
Kancil pun merasa sangat senang melihat keduaa sahabatnya saling berdamai. sangat menyenangkan jika semua hal dapat diselesaikan dengan musyawarah, bukan dengan cara kekerasan.
0 comments:
Post a Comment