Suatu ketika , pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras sepanjang musim kemarau kemarin sedang mempersiapkan dan menata hasil panen berdasarkan macam macam makanan dan buah buahan, untuk kemudian menghadapi musim dingin / musim salju yang cukup panjang.
Seperti biasa tak lupa mereka juga menyisihkan beberapa kotak biji bijian , dan buah serta daging ternak yang sudah dikeringkan untuk membayar pajak dan perlindungan serta cadangan makanan pabila nantinya mereka berada dalam kekurangan.
Seperti biasa petugas pajak dan perlindungan serta pengangkut cadangan makanan yakni Cangcuters , semestinya hari ini giliran untuk datang ke tempat keluarga si semut Karnabas, namun hingga sore menjelang malam Cangcuters yang biasa mengambil persedian pangan dan pajak serta perlindungan tidak kunjung tiba.
Keluarga Karnabas pun berpikir mungkin hari ini Cancuters sedang sibuk menarik pajak dan perlindungan serta cadangan makanan di koloni lain , maklum wilayah dari raja kadal cukup luas, hingga mencapai perbatasan hutan dan gurun lain, sedang karyawan mereka hanya terdiri dari beberapa koloni saja.
Ke-esokan harinya keluarga karnabas pun kembali menunggu para petugas dari raja kadal namun kembali hingga sore menjelang malam hari mereka tak kunjung tiba, kejadian ini berlalu hingga 1 minggu. keluarga karnabas jadi penasaran kenapa para petugas tidak kunjung mengambil setoran seperti biasanya.
Karena takut kepalang tanggung , keluarga karnabas pun memutuskan untuk menyerahkan hasil panen itu sendiri dengan mengunjungi kerajaan raja kadal. Namun belum terlalu jauh berjalan meninggalkan kampung tempat tinggalnya, datang jendral dari pasukan raja kadal yakni Bualai.
Bualai : Hendak kemana pak Karnabas ? tanya Bualai.
Karnabas : Oh ... Jendral Bualai ? ini pak saya hendak melaporkan setoran pajak dan perlindungan serta cadangan makanan untuk nanti akhir musim salju, Pak Cangcuters belum mengambil dari keluarga kami. jawab pak karnabas
Bualai : Wah .. kebetulan pak Karnabas, saya hendak memberitahukan bahwa pajak perlindungan serta cadangan makanan untuk tahun ini Raja kadal tidak lagi membutuhkannnya karena stock makanan yang ada dikerajaan sudah terlampau banyak dan tidak ada lagi tempat untuk menampung. timpal Bualai menjelaskan.
Karnabas : Wah ... kebetulan ... bisa makan sepuasnya untuk musim salju besok. gumam pak karnabas dalam hati.
Baiklah ... pak Bualai terima kasih atas pemberitahuannya, untung belum terlalu jauh saya ke kerajaan raja kadal , saya mohon pamit pulang dulu dan sampaikan salam saya kepada Cangcuters. pinta pak karnabas sembari mengakhiri percakapan.
Bualai : Wa'alaikum salam pak karnabas , saya akan sampaikan salam bapak , dan untuk musim salju kali ini tolong untuk tidak keluar dari rumah pohon karena bahaya badai dikhawatirkan lebih parah dari tahun tahun sebelumnya.
Pak Karnabas : Terima kasih kembali Jendral , Informasi yang sangat berharga bagi keluarga kami.
Jendral Bualai pun meneruskan perjalanannya ke koloni yang lain , sementara pak karnabas kembali pulang ke rumah pohon untuk menyampaikan kabar gembira kepada keluarganya.
Seperti biasa tak lupa mereka juga menyisihkan beberapa kotak biji bijian , dan buah serta daging ternak yang sudah dikeringkan untuk membayar pajak dan perlindungan serta cadangan makanan pabila nantinya mereka berada dalam kekurangan.
Seperti biasa petugas pajak dan perlindungan serta pengangkut cadangan makanan yakni Cangcuters , semestinya hari ini giliran untuk datang ke tempat keluarga si semut Karnabas, namun hingga sore menjelang malam Cangcuters yang biasa mengambil persedian pangan dan pajak serta perlindungan tidak kunjung tiba.
Keluarga Karnabas pun berpikir mungkin hari ini Cancuters sedang sibuk menarik pajak dan perlindungan serta cadangan makanan di koloni lain , maklum wilayah dari raja kadal cukup luas, hingga mencapai perbatasan hutan dan gurun lain, sedang karyawan mereka hanya terdiri dari beberapa koloni saja.
Ke-esokan harinya keluarga karnabas pun kembali menunggu para petugas dari raja kadal namun kembali hingga sore menjelang malam hari mereka tak kunjung tiba, kejadian ini berlalu hingga 1 minggu. keluarga karnabas jadi penasaran kenapa para petugas tidak kunjung mengambil setoran seperti biasanya.
Karena takut kepalang tanggung , keluarga karnabas pun memutuskan untuk menyerahkan hasil panen itu sendiri dengan mengunjungi kerajaan raja kadal. Namun belum terlalu jauh berjalan meninggalkan kampung tempat tinggalnya, datang jendral dari pasukan raja kadal yakni Bualai.
Bualai : Hendak kemana pak Karnabas ? tanya Bualai.
Karnabas : Oh ... Jendral Bualai ? ini pak saya hendak melaporkan setoran pajak dan perlindungan serta cadangan makanan untuk nanti akhir musim salju, Pak Cangcuters belum mengambil dari keluarga kami. jawab pak karnabas
Bualai : Wah .. kebetulan pak Karnabas, saya hendak memberitahukan bahwa pajak perlindungan serta cadangan makanan untuk tahun ini Raja kadal tidak lagi membutuhkannnya karena stock makanan yang ada dikerajaan sudah terlampau banyak dan tidak ada lagi tempat untuk menampung. timpal Bualai menjelaskan.
Karnabas : Wah ... kebetulan ... bisa makan sepuasnya untuk musim salju besok. gumam pak karnabas dalam hati.
Baiklah ... pak Bualai terima kasih atas pemberitahuannya, untung belum terlalu jauh saya ke kerajaan raja kadal , saya mohon pamit pulang dulu dan sampaikan salam saya kepada Cangcuters. pinta pak karnabas sembari mengakhiri percakapan.
Bualai : Wa'alaikum salam pak karnabas , saya akan sampaikan salam bapak , dan untuk musim salju kali ini tolong untuk tidak keluar dari rumah pohon karena bahaya badai dikhawatirkan lebih parah dari tahun tahun sebelumnya.
Pak Karnabas : Terima kasih kembali Jendral , Informasi yang sangat berharga bagi keluarga kami.
Jendral Bualai pun meneruskan perjalanannya ke koloni yang lain , sementara pak karnabas kembali pulang ke rumah pohon untuk menyampaikan kabar gembira kepada keluarganya.
0 comments:
Post a Comment