Dihutan belantara dekat dengan gurun padang rumput hidup keluarga kecil semut yang berprofesi sebagai petani, mereka hidup damai tanpa ada gangguan dari makhluk lain baik itu serangga predator seperti cancorang , lebah dsb , maupun dari serangan binatang reptil lainnya.
Gandum , sayur sayuran , buah buahan , dan berbagai tanaman pangan lainnya adalah sumber mata pencaharian mereka.
Sang Ayah bernama Karnabas , sementara sang ibu bernama Sukarsih , mereka hidup berdua menjauh dari koloni mereka ketika terjadi peperangan besar diantara koloni mereka dalam perebutan tahta kerajaan semut.
Setelah beberapa tahun lamanya mereka dikaruniai seorang anak laki laki bernama subas, dan seorang anak perempuan bernami karsih.
Subas yang baru berumur 16 tahun bertugas untuk menjaga sang adik yang baru berumur kurang lebih 3 tahun dan masih berada disarang. Sementara sang ayah dan ibu setiap
pagi mereka pergi ke sawah untuk menanam biji bijian maupun sayuran
sembari memanen hasil tanaman mereka beberapa bulan yang lalu ,
demikianlah seterusnya mereka lalui hari demi hari dengan bahagia.
Selain bertani dan berkebun, mereka juga beternak dan memelihara beberapa puluh ekor ikan dikolam dekat rumah mereka, yang biasa dijual kepasar untuk memasok kebutuhan para serangga pemburu dan reptil predator , itulah mengapa mereka aman dari gangguan para pemburu.
Buah dan sayur pun tidak mereka konsumsi sendiri melainkan dijual dan untuk membayar pajak kepada penguasa daerah mereka yakni kumbang merah dan lalat pemburu. Serta pajak ke-aman-an kepada penguasa wilayah dari beberapa koloni yang ada yakni Raja Kadal.
0 comments:
Post a Comment